PereratSilaturahmi dan Nilai Luhur Adat Budaya, KKSW Adakan Halal Bihalal. TEGAS.CO, BAUBAU- Kerapatan Keluarga Wajo Serumpun (KKSW) melaksanakan halal bihalal sebagai media dalam upaya merajut dan mempererat hubungan kebersamaan persaudaraan antar sesama keluarga Wajo. BAUBAU- Kerapatan Keluarga Wajo Serumpun (KKSW) melaksanakan halal bihalal sebagai
Biasanya saat bertambah usia dan kedewasaan, kamu menjadi semakin jauh dari keluarga karena banyaknya aktivitas yang kamu lakukan di luar rumah. Kamu menjadi sibuk dengan urusanmu sendiri hingga kamu tidak memperhatikan sekelilingmu. Jangan biarkan hal tersebut menjadi berlarut-larut hingga akhirnya membuatmu lupa menjaga ikatan persaudaraan dengan kakak atau adik di bahwa menjaga hubungan persaudaraan dengan saudara kandung adalah hal yang penting, karena saat kamu mengalami kesulitan, keluarga adalah orang pertama yang akan membantu dan membelamu. Oleh karena itu pereratlah ikatan persaudaraanmu agar tetap harmonis di keluarga. Kamu bisa melakukannya dengan lima cara ini. 1. Jangan ragu menolongnya saat ia meminta bantuan dan jangan memperhitungkan tenaga yang kamu keluarkanpexels/Julia M CameronTolonglah sekalipun ia tidak meminta, jika kamu melihat ia kesulitan mengerjakannya maka kamu bisa menawarkan bantuan kepadanya. Jangan ragu untuk membantu saudaramu saat ia meminta tolong dan jangan memperhitungkan tenaga yang kamu keluarkan untuknya, karena kalau bukan dengan keluarga maka ia akan meminta tolong kepada siapa? Respons kamu yang membantunya menandakan bahwa kamu mempedulikannya dan sayang kepadanya. 2. Hadir dalam acara penting di dalam hidupnyapexels/Fernanda LatronicoBerikan dukungan moril kepadanya dengan hadir dalam acara penting di dalam hidupnya. Seperti hadir dalam perlombaan yang ia ikuti, wisuda, lamaran atau pernikahan. Menjadi bagian dalam moment indahnya akan memberikan kenangan atau memori yang tidak terlupakan olehnya. Kehadiranmu menandakan bahwa ia sangat penting dalam hidupmu sebagai keluarganya. Baca Juga 5 Zodiak Ini Layak Diklaim Jadi Saudara Terbaik, Asyik dan Pengertian! 3. Membelanya saat ia dalam situasi yang tidak menyenangkanpexels/Andrea PiacquadioSeperti saat ia diganggu oleh teman-temannya atau saat kamu mendengar orang lain membicarakan keburukannya. Kemudian tenangkan perasaan saudaramu dan katakanlah bahwa semua akan baik-baik saja. Tetaplah bersama dengannya hingga ia merasa lebih baik. Jika memungkinkan kamu bisa membicarakan kepada orang tuamu untuk mencari solusinya, seperti pindah sekolah agar saudaramu tidak mengalami bullying kembali atau merencanakan acara jalan-jalan agar ia melupakan masalah yang ia hadapi. 4. Memotivasinya agar terus mengejar impiannyapexels/RUN 4 FFWPUSaat saudaramu menceritakan mengenai impiannya maka dukunglah ia agar ia bisa meraihnya. Jangan mematahkan semangatnya dengan mengatakan memangnya kamu bisa? Memotivasi dirinya jauh lebih baik dibandingkan kamu meragukan kemampuannya. Jika bukan dari orang terdekatnya yang mendukungnya, lalu siapa lagi? Oleh karena itu, percayalah pada kemampuannya, jika perlu kamu bisa membantunya mengikuti les demi mengembangkan kemampuannya. 5. Menghabiskan waktu bersama-samapexels/Andrea PiacquadioKegiatanmu sudah penuh di hari kerja, maka saat datang hari libur, cobalah meluangkan waktu untuk kumpul bersama dengan saudaramu. Seperti menonton TV, mendengarkan musik, memasak atau bermain bersama. Melakukan kegiatan bersama akan membuatnya mendapatkan moment spesial dan berharga bersama keluarganya. Menjaga hubungan tetap harmonis dengan keluarga sangatlah diperlukan karena kenangan atau moment bersama keluarga memberikan kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat dilupakan. Baca Juga 5 Cara Menghadapi Saudara Kandung yang Punya Sikap Narsistik IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
PerayaanNatal Bersama Semakin Pererat Persaudaraan, Perkecil Perbedaan dan Perbesar Persamaan Senin, 29 Januari 2018. Jakarta - Melalui perayaan Natal Bersama warga Kemhan 2017 yang mengangkat tema, "Hendaklah Damai Kristus Memerintah Dalam Hatimu," Menhan mengajak seluruh warga Kristiani Kemhan untuk semakin meningkatkan hidup kerohanian yang terimplementasi dalam karya nyata baik di

Merayakan kebersamaan menjadi penanda memelihara persaudaraan dan menghormati perbedaan. Inilah yang melatarbelakangi sebuah kegiatan bermain bersama anak-anak. Indonesia memiliki keragaman budaya, suku, dan agama. Kegiatan ini bertujuan menanamkan sikap memelihara persaudaraan, menghargai kelompok yang berbeda, menumbuhkan semangat kebersamaan serta menanamkan kecintaan sebagai saudara sebangsa dan setanah air Indonesia kepada anak-anak. Kegiatan ini diperuntukkan bagi anak-anak sahabat TPA-Taman Pendidikan Al Qur’an. Secara khusus, kegiatan ini turut menanamkan nilai-nilai toleransi kepada anak-anak sejak dini sehingga diharapkan mereka tumbuh menjadi muslim yang toleran, menghormati perbedaan, dan memelihara persaudaraan. Kegiatan berlangsung di Masjid Al Jawiriyah, Karanganyar pada Minggu, 16 Desember 2018. Sekitar 60 anak dari 5 TPA/Taman Pendidikan Al Qu’ran di Karanganyar-Surakarta mengikuti kegiatan yang berlangsung pagi hingga siang hari itu. Mereka berasal dari TPA-TPA Al Jawiriyah Karanganyar, Muttaqin Karanganyar, Al Hidayah Karanganyar, Al Furqon Surakarta, dan Baiturrahman Surakarta. Hari itu cuaca silih berganti. Sebentar langit tampak mendung lalu berganti cerah dan mentari memancarkan sinarnya. Tak lama kemudian kembali mendung dan gerimis membasahi halaman Masjid Al Jawiriyah. Namun semua itu tak menyurutkan semangat anak-anak untuk berkumpul dan bermain bersama. Tampak di sana anak laki-laki mengenakan peci dan anak perempuan mengenakan jilbab. Acara dimulai dengan mengajak anak-anak menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai upaya memupuk rasa cinta tanah air. Selanjutnya anak-anak diajak mendengarkan cerita tentang keberagaman dan bermain bersama dalam suatu kelompok. Sebagian dari mereka ada yang telah saling mengenal. Ada juga yang baru pertama kali bertemu sehingga ada beberapa anak yang merasa canggung. Namun bentuk permainan dalam kelompok pada akhirnya mendorong mereka untuk saling berkenalan, tertawa bersama, dan membangun kekompakkan dalam kelompoknya. Keceriaan berlanjut dalam makan siang bersama yang menandai acara telah usai. Anak-anak yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil duduk melingkar menyantap nasi dan aneka lauk pauk yang telah tersedia dalam satu wadah. Salah satu yang menarik dalam kegiatan ini adalah menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak seperti menghormati orang tua, setia menjalankan ajaran agamanya, memelihara persaudaraan, dan menghormati perbedaan. Perbedaan yang kita miliki merupakan anugerah yang selayaknya disyukuri. Indonesia memiliki keberagaman budaya, agama, suku/etnis yang merupakan kekayaan yang sudah sepatutnya kita rawat bersama. Perbedaan yang timbul karena keberagaman inilah yang saling melengkapi dan menjadikan hidup lebih berwarna. Salah satu bentuk tanggung jawab kita adalah menularkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus untuk mensyukuri dan merawat keberagaman yang kita miliki. Kebersamaan dalam keberagaman ini juga menandakan bahwa kita menjadi bagian dari yang lain. Komunitas kita merupakan bagian dari komunitas lain. Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda tapi satu jua. Sebab sebagaimana kata pepatah “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.” Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling melengkapi. Untuk itulah kita perlu merawat keberagaman. Menyadari bahwa kita bagian dari komunitas yang beragam, menghormati perbedaan, memelihara persaudaraan, dan merayakan kebersamaan dalam keberagaman merupakan upaya-upaya mensyukuri dan melestarikan keberagaman yang kita miliki. [Cicilia Dwi Wuryaningsih]

Klikwarta com, Banyumas - Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dengan didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga, ikuti jalan sehat Mlipir Bareng Forkopimda Banyumas dan Cilacap Eksplor Wisata Baturaden. Jumat (5/8/2022) di Lokawisata Baturaden, Banyumas.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan kasih sayang. Di mana setiap dari kita lebih rajin meningkatkan ibadah untuk menjadi hamba yang bertakwa. Di mana dari setiap kita lebih mudah untuk memaafkan orang untuk mendapat ampunan Tuhan. Di mana setiap dari kita lebih ringan untuk saling berbagi dan memberi agar mendapat berkah dari ilahi. Semua itu, adalah wujud dari bulan Ramadhan sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita. Persaudaraan merupakan fundamen penting dalam membangun kemanjuan bangsa dan negara. Tanpa adanya rasa persaudaraan, mustahil kebersamaan bisa dirajut. Tanpa adanya kebersamaan, tak mungkin kemajuan dapat kita rebut. Sebab itulah, di bulan Ramadhan ini rasa pesaudaraan perlu kita perkuat untuk memupuk kebersamaan demi kemajuan bangsa dan negara. Islam pun mengajarkan pentingnya menjaga persaudaraan di antara umat manusia. Pasalnya, persaudaraan menjadi penyangga tatanan kehidupan yang kokoh dalam sebuah masyarakat. Tidak akan terbentuk sebuah masyarakat dan bangsa yang maju, bila di dalamnya tidak ada spirit persaudaraan. Al-Quran menegaskan agar umat manusia selalu membangun tali persaudaraan di antara mereka QS. al-Nisa [4] 1. Ayat di atas, secara eksplisit menyeru kepada setiap manusia, tidak hanya umat Muslim saja, tetapi seluruh umat manusia tanpa terkecuali untuk membangun tali persaudaraan. Artinya, al-Quran tidak hanya memerintahkan untuk membangun ukhuwwah Islamiyyah saja, tetapi juga ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah wathaniyyah. Dalam konteks ini, bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan, khususnya persaudaraan antarsesama umat Muslim. Bulan Ramadhan bisa dijadikan momentum untuk saling bersilaturahim guna memperkuat tali persaudaraan tersebut. Setidaknya, ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, bulan Ramadhan adalah sarana memupuk kebersamaan umat Muslim. Kebersamaan di bulan ramadhan terasa kental sekali jika kita lihat berbagai macam ritual ibadah dan tradisi yang dilaksanakan. Shalat tarawih, tadarus al-Quran, kultum Subuh hingga buka bersama adalah aktivitas ritual ibadah yang sarat kebersamaan di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan umat Muslim berbondong-bondong ke Masjid untuk melaksanakan ibadah tersebut guna mencapai derajat Muslim yang bertakwa. Shalat tarawih misalnya, masjid selalu terisi penuh oleh jemaah. Kalau pada hari biasa orang-orang cenderung sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing, tetapi di bulan Ramadhan mereka selalu berusaha menghentikan kesibukan mereka sedari sore menjelang magrib. Mereka bersiap memfokuskan segala aktivitasnya di malam hari untuk merebut pahala shalat tarawih berjamaah di masjid. Di sinilah kebersamaan umat Islam terasa lebih kuat. Dan karena kebersamaan itu, tali persaudaraan pun terasa lebih erat pula. Kedua, budaya bersedekah, saling berbagi dan memberi di bulan puasa. Kita temui di bulan Ramadhan banyak sekali orang-orang, lembaga masyarakat, DKM masjid, hingga organisasi pergerakan mahasiswa yang dengan suka rela berbagi takjil, makanan buka puasa hingga sembako. Budaya saling berbagi dan memberi ini hampir rata kita saksikan di seluruh penjuru Tanah Air. Saya menyaksikan sendiri, betapa terenyuhnya hati saya ketika melihat sekelompok organisasi mahasiswa membagikan takjil dan makanan buka puasa kepada pada sopir angkot, tukang ojek online, hingga pengendara umum di jalanan menjelang magrib. Mahasiswa, yang mungkin secara ekonomi masih terhitung belum mapan, tetapi faktanya di bulang Ramadhan ini mereka tetap bisa berbagi kepada sesama anak bangsa. Begitu pula pembagian takjil dan makanan buka puasa di masjid. Orang-orang yang datang duduk melingkar, menghadap sajian buka puasa, menunggu beduk Magrib ditabuh, untuk kemudian menyantap makanan yang tersedia bersama-sama. Bagi saya, semua itu merupakan sebuah budaya di bulan Ramadhan yang kian mempererat rasa persaudaraan kita. Sudah selayaknya budaya bersedekah, berbagi, dan memberi seperti ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Tidak saja hanya dilakukan di bulan Ramadhan tetapi juga di hari-hari biasa. Kenyataannya, masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita untuk sekadar makan dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Saya yakin, jika hal ini dapat dilakukan, rasa persaudaraan kita, bahkan rasa persaudaraan nasional dapat segera dicapai. Dan pada akhirnya, kemajuan bangsa pun akan diraih. Akhir kata, bulan Ramadhan pada intinya telah mengajari kita tentang apa arti kebersamaan, saling berbagi, juga saling memberi. Dengan kebersamaan, berbagi, dan memberi di bulan Ramadhan rasa persaudaraan kita tumbuh. Walhasil, tidak salah kalau kita menyebut bulan Ramadhan adalah momentum untuk mempererat tali persaudaraan, khususnya persaudaraan sesama Muslim. Semoga bulan Ramadhan ini, tali persaudaraan kita semakin erat dan mesra.
Berdasarkanhasil voting 904 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Penjelasan singkatnya, Perhatikanlah pernyataan dibawah ini!1) Mempererat persaudaraan dan kebersamaan) Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan 3) Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan) Adanya kecenderungan mencapai kesejahteraan Ditunjukkan pada pernyataan nomor berapakah yang

Mempereratukhuwah islamiah adalah mempererat ikatan hati dan jiwa sesama manusia dengan dasar akidah atau bisa juga dibilang memperkuat persaudaraan islam contohnya,tolong menolong,tasamuh dan sebagainya yang bisa mempererat tali persaudaraan islam. Semoga membantu:) Maaf jika keliru:) Have a nice day!:)

Tujuankegiatan ini adalah untuk mempererat hubungan antar paguyuban lingkup HKJM Kota Jayapura. Dengan harapan, dapat menumbuhkan keakraban dan kebersamaan sehingga muncul rasa persaudaraan antar sesama anggota dan kegiatan ini rutin dilakukan setiap dua minggu sekali. Um0FNL. 176 309 190 494 311 37 17 323 342

mempererat persaudaraan dan kebersamaan