PandanganSyekh Siti Jenar yang menganggap alam kehidupan manusia di dunia hanya sebagai kematian, atau setelah menemui ajal disebut sebagai kehidupan sejati. Di mana dia adalah manusia dan sekaligus Tuhan, sangat menyimpang dari pendapat Wali Songo, dalil, dan hadits. Syekh Siti Jenar juga dianggap telah merusak ketentraman dan melanggarTujuan tulisan ini adalah untuk mengambil hikmah terhadap beberapa ajaran Islam yang bergerak menjauhi poros Syari'at Al-Qur'an dan Al-Hadits Tulisan ini memiliki hubungan erat dengan tulisan yang berjudul Ringkasan yang menjadi sorotan disini adalah adanya kemungkinan bahwa Islam terpengaruh ajaran yang berasal dari ajaran di luar saja hal ini tidak bisa di tidak benar jika Syari'at Islam itu bisa menerima unsur-unsur tertentu dari ajaran sudah lengkap dan tidak perlu lagi di tambah dan di suluk Syech Siti Jenar ini kelihatan sekali bahwa pengaruh ajaran Hindu sangat saya katakan dalam tulisan lain bahwa Islam itu mencoba dan mencaplok ajaran yang bukan berasal dari jalur mencaplok ajaran yang berasal dari Brahmanisme. dua induk agama ini memiliki perbedaan dan seharusnya tidak di campur aduk, pilih salah satu, Abrahamik atau Brahmanisme, kalau di campur, maka agama akan kehilangan identitasnya yang muncul kemudian adalah ajaran baru yang merupakan perpaduan konsep Abrahamik dan Brahmanisme. Sayang sekali bahwa ajaran baru ini tidak mau meninggalkan masa lalunya,yakni baru ini mengaku inilah yang kemudian merongrong Islam,sehingga Islam semakin kehilangan jati seperti ini yang membuat para pencari kebenaran Islam harus kerja keras mengurutkan kembali keadaan benang yang sudah tulisan yang berjudul Ringkasan melakukan korelasi antara tulisan ini dan tulisan tersebut,maka akan kelihatan darimana sebenarnya ajaran Syech Siti Jenar ini akarnya murni Islam atau campuran .Isi Suluk Syech Siti Jenar Sumber Sastra Sufistik Bani Sudardi Hal 102 Suluk Syech Siti Jenar menceritakan nasib Siti Jenar yang mirip dengan nasib dalam beberapa hal terdapat perbedaan mendasar tentang penghukuman pembahasan ini digunakan sebuah SERAT yang berjudul Suluk Syech Siti Jenar alih aksara oleh Sutarti, 1981 .dilihat dari kosa katanya teks ini tampaknya teks berusia muda didalamnya di temukan kata-kata seperti Afrika,Alifuru,orang Hotentot .Suluk ini menceritakan Syech Siti Jenat yang di anggap sebagai wali yang sakti yang berasal dari bangsa mendapat ilmu ketika mendengarkan ajaran Sunan Bonang kepda Sunan Kalijaga waktu Sunan Bonang mengajarkan ilmu di tengah rawa naik Siti Jenar lalu mendapatkan Ilham yang kemudian mendirikan Syech Siti Jenar ini disebut sebagai Tekad Kajabariyah Kodariyah yang mengakui adanya dzat mempunyai 20 sifat dianggap melekat dengan dunia dan menjadi zat Allah wujud mutlak .Menurut ajaran ini manusia tersdiri atas dua anasir,yakni 1 aku yang sementara yang busuk menjadi tanah. 2 Aku dengan huruf besar yang abadi yang hidup dengan kayad kayun,tanpa roh,yang tidak merasa sakit dan susah yang mempunyai 20 mempunyai sifat jalal dan yang dianggap sebagai Aku bersama aku,tetapi juga terpisah dengan menyusup dalam alasan ini menurut Syech Siti jenar,orang tidak perlu melakukan shalat karena Aku adalah Tuhan itu tidak diperintahkan oleh Tuhan melainkan oleh budi terus terang ajaran ini mengkritik ajaran Walisongo yang dianggap sebagai ajaran orang bodoh dan mementingkan Syech Siti Jenar mengangggap bahwa raga yang digunakan untuk hidup ini adalah mengatakan bahwa hidup ini adalah "mati" yang mendapatkan siksa karena merasa sakit,susah,dan sebagainya ,hal ini seperti di ungkapkan dalam suluk Syeh Siti Jenar sebagai berikut Siti Jenar pemengkuning uripAneng donya punikka pralayaNyipta rinten-ratri maot purwaning kuna idhupNgunandika pangeran Siti BritNgungun rumaket pejahKyeh nraka kerasukLara lapa adhem panasPutek bingung risi susah jroning patiSeje urip kang mulya Syech Siti jenar memandang bahwa dunia ini adalah kematian,siang-malam memikirkan maut,tetapi merupakan awal dari Pangeran Siti Brit,terheran bahwa dekat dengan mati banyak yang masuk neraka,merasa sakit susah ,panas dingin,kebingungan,risi,susah didalam mati .Karena hidup di dunia dianggap sebagai mati,tujuan di dunia ini ialah mencapai kehidupan yang lepas,yakni kehidupan dengan kayad kayun,suatu kehidupan yang sebagai Aku,yang bersifat ringkas dapat dikatakan ajaran Syech Siti Jenar yang menggemparkan para Wali itu ada 3 sebagai Dalam diri manusia ada Aku yang sejati yang dia anggap sebagai Tuhan Tuntunan agama Islam tidak perlu lagi karena dalam Aku sejati tersebut tidak ada yang disembah dan yang adalah Tuhan yang mempunyai sifat Hidup di dunia ini adalah kematian,tujuan utamanya ialah mencapai kehidupan dengan Aku Siti Jenar mendapat banyak pengikut,tetapi tidak sedikit dari muridnya yang kemudian "mencari hidup" dalam arti mencari mati dengan membuat keonaran Demak yang mengetahui hal ini segera menyelidiki sebab-sebab kenekatan orang-orang yang membuat tertangkap mereka tidak segan-segan bunuh tahu bahwa mereka adalah murid-murid Syeckh Siti Jenar,Raja Demak kemudian mengadakan musyawarah dengan para Wali menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan pendekatan kepada Syeckh Siti pertama dikirim utusan Pangeran Bayat dengan Syeckh Domba agar datang ke krendasawa tempat tinggal Syeckh Siti Jenar untuk menyadarkan,tetapi Syeckh Siti Jenar tidak mau menerima ajakan kembali ke jalan yang di tempuh para Bayat dan Syekh Domba kembali ke Demak dan melaporkan hal-hal yang di alami kepada para Wali yang dipimpin Sunan Bonag kemudian memutuskan untuk mendatangi Syeckh Siti Jenar dengan membawa surat perintah dari Raja Demak yang isinya memanggil Syeckh Siti Jenar untuk beradu ilmu di mendatangi Syeckh Siti Jenar adalah Sunan Malaya,Sunan Kudus,Pangeran Modang,dan Pangeran Siti Jenar menolak ajakan utusan kemudian bunuh diri dengan caranya sendiri,yakni "menutup air kehidupan".dua muridnya ikut berbela dengan cara minum Ada khabar lain manyatakan bahwa Syeckh Siti Jenar di hukum mati oleh para Wali dengan di yang mana khabar yang Syeckh Siti Jenar kemudian di bawa ke Demak dan di letakkan didalam ada kejadiana aneh,jenazah itu kemudian di makamkan di dalam masjid dan isi peti jenazah diganti dengan bangkai anjing itu lalu di gantung di tengah jalan untuk menunjukkan kepada masyarakat akibat dari perbuatan jahat yang dilakukan oleh Syeckh Siti Insert Ada misteri dibalik kematian Syeckh Siti Jenar ini ..???..].Demikian Suluk Syeckh Siti Jenar dan sejarah beliau diterima di sisi Tuhan dengan tenang dan fokus tulisan ini adalah ajaran Syeckh Siti jenar yang menyimpang dari Syari'at bahwa ajaran Syeckh Siti Jenar yang fokusnya kepada Tafsir Ketuhanan ini lebih dekat kepada ajaran Hindu daripada ajaran tidak bisa di pungkiri bahwa masyarakat waktu itu dalam proses transisi dari agama Hindu ke agama hal ini memerlukan tidak semua orang bisa hijrah ke dalam Islam dengan keadaan benar-benar murni / bersih dari ajaran masih terikat pada tradisi lama kultur .yang patut disesalkan adalah adanya pengikut ajaran sesat Syeckh Siti Jenar ini sampai sudah tidak ada lagi…ini sebenarnya target demi sedikit tradisi dan ajaran lama harus hilang hingga di capai Islam yang benar-benar kapan target ini bisa di Islam murni ini bisa di korelasi dengan ajaran Al-=Qur'an dan menegaskan agar segera meninggalkan ajaran lama,seperti ajaran nenek disebut ajaran seperti Hindu atau Buddha disini karena waktu Al-Qur'an di turunkan yang terjadi didaerah itu adalah adanya ajaran paganis jahiliyah / penyembah berhala yang merupakan ajaran nenek moyang turun ini harus di fahami bahwa Islam mengharuskan diri umatnya bersih dari ajaran lama baik itu Hindu,Buddha,Nasrani dan Shamanisme / Animisme .kalau tidak benar-benar bersih,maka kejadian yang akan di alami adalah kasus seperti Syeckh Siti Jenar di Islam tetapi wawasan pemikirannya masih dipengaruhi oleh ajaran buka tulisan yang berjudul " Ringkasan Agama ".disana dapat di bandingkan tentang dari manakah akar pemahaman Syeckh Siti Jenar terhadap ajaran Islam haruslah murni,tidak bisa di campur-campur dengan pemahaman dari ajaran kira semua agama memiliki konsep seperti benar-benar bersih dari pengaruh dari ajaran sebab itu manusia tinggal memilih mau agama yang mana sudah jangan mencampur adukkan ajaran-ajaran adukkan ajaran-ajaran agama adalah sebuah kekliruan besar,jati diri / indetitas unik dari agama akan kabur dan hilang / tidak ketegasan perbedaan ajaran agama adalah hal fundamental,sebab dengan tegasnya perbedaan antar agama ini memberi kemerdekaan orang secara penuh untuk memilih mana agama yang cocok buat dirinya sesuai keyakinannya .kalau identitas unik agama kabur,maka ada kecendrungan orang memilih atheis-me dan menggunakan agama hanya sebagi Symbol saja,atau agama adalah sarana untuk mencapai tujuan tertentu dalam peradaban,agama tidak lagi fokus pada masalah yang tidak diinginkan oleh setiap ajaran agama,saya yakin semua agama tidak setuju dengan kedudukan agama seperti di sebutkan terakhir Tidak benar jika seseorang telah memahami bahwa kehidupan fana ini adalah pintu menuju ke kehidupan abadi,lalu ia mencati jalan untuk ber segera pindah ke kehidupan yang abadi itu dengan berbagai jalan,misalnya bunuh diri dan lain-lain tanpa melihat aturan syari’ sampai hal ini terjadi,bisa jadi kehidupan abadi itu baginya adalah kehidupan abadi dalam siksa yang aturan,dan tugas manusia selama hidup di dunia ini terutama adalah bagaimana caranya bertahan hidup dengan penuh kesabaran,walau bagaimanapun susahnya bisa berbuatlah kebaikan dalam segala hal yang dengan kata berbuiat kebaikan,jangan sampai baik terhadap satu sisi kemudian zalim di satu aturan syari’at yang benar-benar harus di fahami dengan mati adalah urusan kodrat,jangan dicari.”barang siapa mencari kematian”…apapun alasannya…maka kasus seperti ini saya kira sudah termasuk jalan KUFUR !...bisa jadi keabadian yang di dapat adalah Neraka bertanya pada para ahli fiqih.”Barangsiapa tidak mau mengikuti perkataan ahli fiqih,bisa jadi adalah perbuatan KUFUR !...” Sumber; Telaga Muhammad REPUBLIKACO.ID, JAKARTA –Syekh Siti Jenar merupakan salah seorang ulama yang terkenal di nusantara. Dia lahir di daerah Gunung Jati, sebuah daerah di antara Indramayu-Cirebon. Selama hidupnya, Syekh Siti Jenar juga pernah menunaikan ibadah haji. Muhammad Zaekhirin assalamualaikum akhi/ukhti, saya baru, saya ingin tanya tentang sejarah walisongo, apakah benar Syeh Siti Jenar dipenggal kepalanya oleh walisongo karena mengajarkan tasawuf sesat…??? —————————————————————————————————————— الصوفية الانوار oleh Arief Suprapto pada 11 Juni 2010 jam 1329 Irhamni Azmatkhan Oleh Faroji Al-Robbani Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit. Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid Alwi al-Mubtakir bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw. Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun. Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Shalih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. Kesultanan Malaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka. Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad. Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad. Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu 1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya 2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya, 3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara 4. Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman. Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy. Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun. Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain. Lanjutan Benarkah Syekh Siti Jenar Ulama Sesat ? KESALAHAN SEJARAH TENTANG SYAIKH SITI JENAR YANG MENJADI FITNAH adalah 1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Sejarah ini bertentangan dengan akal sehat manusia dan Syari’at Islam. Tidak ada bukti referensi yang kuat bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Ini adalah sejarah bohong. Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, “Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang Syekh Siti Jenar itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang]…. 2. “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur. Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy. 3. Dalam beberapa buku diceritakan bahwa Syaikh Siti Jenar meninggalkan Sholat, Puasa Ramadhan, Sholat Jum’at, Haji dsb. Syaikh Burhanpuri dalam Risalah Burhanpuri halaman 19 membantahnya, ia berkata, “Saya berguru kepada Syaikh Siti Jenar selama 9 tahun, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa dia adalah pengamal Syari’at Islam Sejati, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “Allah..Allah..Allah” dan membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh, dan tidak pernah saya melihat dia meninggalkan sholat Jum’at”. 4. Beberapa penulis telah menulis bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing. Bantahan saya “Ini suatu penghinaan kepada seorang Waliyullah, seorang cucu Rasulullah. Sungguh amat keji dan biadab, seseorang yang menyebut Syaikh Siti Jenar lahir dari cacing dan meninggal jadi anjing. Jika ada penulis menuliskan seperti itu. Berarti dia tidak bisa berfikir jernih. Dalam teori Antropologi atau Biologi Quantum sekalipun. Manusia lahir dari manusia dan akan wafat sebagai manusia. Maka saya meluruskan riwayat ini berdasarkan riwayat para habaib, ulama’, kyai dan ajengan yang terpercaya kewara’annya. Mereka berkata bahwa Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud. Dan para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh. 5. Cerita bahwa Syaikh Siti Jenar dibunuh oleh Sembilan Wali adalah bohong. Tidak memiliki literatur primer. Cerita itu hanyalah cerita fiktif yang ditambah-tambahi, agar kelihatan dahsyat, dan laku bila dijadikan film atau sinetron. Bantahan saya Wali Songo adalah penegak Syari’at Islam di tanah Jawa. Padahal dalam Maqaashidus syarii’ah diajarkan bahwa Islam itu memelihara kehidupan [Hifzhun Nasal wal Hayaah]. Tidak boleh membunuh seorang jiwa yang mukmin yang di dalam hatinya ada Iman kepada Allah. Tidaklah mungkin 9 waliyullah yang suci dari keturunan Nabi Muhammad akan membunuh waliyullah dari keturunan yang sama.” Tidak bisa diterima akal sehat. Lanjutan Benarkah Syekh Siti Jenar Ulama Sesat ? Penghancuran sejarah ini, menurut ahli Sejarah Islam Indonesia Azyumardi Azra adalah ulah Penjajah Belanda, untuk memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah, antara Ulama’ Syari’at dengan Ulama’ Hakikat. Bahkan Penjajah Belanda telah mengklasifikasikan umat Islam Indonesia dengan Politik Devide et Empera [Politik Pecah Belah] dengan 3 kelas 1. Kelas Santri [diidentikkan dengan 9 Wali] 2. Kelas Priyayi [diidentikkan dengan Raden Fattah, Sultan Demak] 3. Kelas Abangan [diidentikkan dengan Syaikh Siti Jenar] Wahai kaum muslimin…melihat fenomena seperti ini, maka kita harus waspada terhadap upaya para kolonialist, imprealis, zionis, freemasonry yang berkedok orientalis terhadap penulisan sejarah Islam. Hati-hati….jangan mau kita diadu dengan sesama umat Islam. Jangan mau umat Islam ini pecah. Ulama’nya pecah. Mari kita bersatu dalam naungan Islam untuk kejayaan Islam dan umat Islam. SyahadatJenar. Published November 9, 2007 Perjalanan Spiritual 506 Comments. Tag: Islam, kejawen, siti jenar, spiritual, sufi, syahadat. Ketika saya melihat syahadat para pengikut nabi baru itu di TV, yang akhirnya di hukum sebagai kesesatan karena dianggap berbeda dengan syahadat pada umumnya.
Puncta08.04.22 Jum’at Prapaskah V Yohanes 10: 31-42. SALAH satu ajaran yang kontroversial dari Syekh Siti Jenar di zaman para wali adalah konsep Manunggaling Kawula Gusti atau bersatunya hamba (manusia) sebagai ciptaan dengan Tuhan.. Syekh Siti Jenar punya banyak pengikut, salah satunya adalah Ki Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging yang punya
1GgA8Gl. 204 203 177 429 328 55 293 365 36